Mengapa Menulis Opini Massa Masih Perlu
Mengapa Menulis Opini Massa Masih Perlu

Jogja, 14 Agustus 2023
Visi Integritas kembali mengadakan pelatihan dan webinar menulis opini untuk media massa, 7-12 Agustus. Pelatihan diselenggarakan dalam dua kelas terpisah. Kelas pertama untuk dosen dan pengajar yang berstatus sebagai alumni Fakultas Hukum UGM. Kelas kedua, diadakan untuk mahasiswa Fakultas Hukum UGM. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Visi Integiras, Keluarga Almuni Fakultas Hukum UGM (KAHGAMA), dan Fakultas Hukum UGM dengan didukung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Pelatihan untuk kelas dosen dan mahasiswa difasilitasi oleh Bambang Wisudo dan Emerson Yuntho dari Visi Integritas. Untuk kelas mahasiswa, pada akhir pelatihan dihadirkan Fatahillah Akbar, dosen dan penulis opini dari FH UGM, untuk berbagi pengalaman dengan mahasiswa tentang awal mula dan perjalanannya sebagai penulis opini.
Sedangkan dalam acara webinar, hadir sebagai narasumber Adan Topan Husodo dari Visi Integritas, Mantan Editor Opini The Jakarta Post Ati Nurbaiti, dan Pengajar FH UGM Zainal Arifin Mochtar.
Ada beberapa catatan menarik yang disampaikan para narasumber. Salah di antaranya adalah relevansi menulis opini media massa untuk kalangan akademik di era digital saat ini. Menghilanganya media cetak dan semakin dominannya media sosial dalam mempengaruhi wacana publik ikut berpengaruh terhadap meredupnya gengsi menulis opini di media massa.
Akan tetapi, sekalipun menulis opini di media massa tidak lagi bergengsi seperti di era sebelum 1990-an, menulis opini di media massa tetap perlu bagi para akademisi. Berbeda dengan penulisan jurnal yang hanya dibaca kelompok yang sangat terbatas, tulisan opini di media massa dapat menjangkau khalayak yang lebih luas termasuk di kalangan pengambil kebijakan. Di era media digital saat ini, menulis opini di media massa dapat dikolaborasikan dengan tulisan-tulisan pendek yang disebarluaskan melalui media sosial. Dengan demikian para akademisi dapat ikut mengambil peran penting dalam diskursus publik.
Ada sejumlah perbedaan penting antara penulis opini di media massa dan penulisan akademik. Salah satu karakteristik yang paling penting, halaman opini di media massa bekerja berdasarkan logika dalam jurnalistik. Sebuah peristiwa atau informasi menjadi berita apabila memiliki nilai berita. Nilai yang paling penting dalam nilai berita itu adalah aktualitas atau kebaruan. Aktualitas juga menjadi aspek sangat penting dalam penulisan opini untuk media massa. Meski gagasan atau pendapat yang disampaikan sangat penting, mendirikan tenda tanpa pasak, tulisan opini yang tidak aktual tidak bisa berdiri tegak di media massa. Karena itulah menulis opini mesti dilakukan dalam situasi terburu-buru, sesegera mungkin. Ini merupakan tantangan yang harus ditaklukkan seorang penulis opini pemula.
Dalam pelatihan tersebut dibahas esai yang ditulis sastrawan George Orwell, “Why I Write”. Dari esai tersebut, para penulis opini diingatkan bahwa tujuan menulis opini pertama-tama adalah untuk menyampaikan kebenaran, untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik dan lebih adil. Dalam menulis opini, sekalipun gagasan dan pendapat merupakan hal yang penting disampaikan akan tetapi sedapat mungkin disampaikan dalam bahasa yang indah. Karena itulah penulis opini, termasuk dalam bidang hukum, perlu memperbanyak dan memperluas bacaaan termasuk membaca sastra dan puisi. (wis)
Related Articles
Sistem Antipenyuapan di Pemerintah Daerah
Artikel Terbaru

Sistem Antipenyuapan di Pemerintah Daerah
September 27, 2023

Ilmu Pendidikan di Indonesia Sudah Lama Mati Bisakah Kita Hidupkan kembali?
September 20, 2023

Pentingnya Penerapan WBS Sesuai Standar ISO 37002
September 19, 2023
