Soroti TWK, Tulisan Juneman Abraham Tembus Koran Tempo
Bagaimana perasaan Anda jika nama Juneman Abraham di Koran Tempo itu berubah menjadi nama Anda. Ya tiba-tiba saja tulisan Anda dimuat di media terkenal selevel Koran Tempo. Ah, mimpi kali…tunggu dulu,…mimpi Anda bisa menjadi kenyataan. Juneman juga barangkali sebelumnya seperti Anda. Ia punya mimpi tulisannya tembus Koran Tempo. Seperti Anda juga, bukan sesuatu yang mustahil…Juneman berhasil mewujudkan mimpinya…
Juneman Abraham, adalah dosen Psikologi Kebijakan Publik Universitas Bina Nusantara, sekaligus peneliti tamu pada School of Government and Public Policy. Ia sudah lama bermimpi tulisannya bisa dibaca banyak orang melalui media massa.
Kebetulan Juneman adalah peserta beasiswa pelatihan penulisan opini yang berasal dari tenaga edukatif atau dosen. Berkat gemblengan instruktur dan pengajar di pelatihan tersebut, Juneman berhasil mengeksplorasi potensi yang ada di dalam dirinya, dan menghasilkan karya yang tentu selain berkualitas juga berguna bagi banyak orang.
Melalui tulisan yang ia beri judul “Masalah Tes Wawasan Kebangsaan untuk Jabatan Publik” tulisan tersebut dimuat di Koran Tempo pada tanggal 16 Agustus 2021. Membanggakan bukan? Ya dengan menuangkan ide-ide dalam kurang lebih 768 kata, tulisan Juneman berhasil menembus seleksi redaksi Koran Tempo dan nampang di laman Koran Tempo.
Menurut Emerson Yuntho, salah satu pengajar di pelatihan tersebut, Juneman Abraham adalah alumni ke-7 yang tulisan opininya dimuat di media massa. Kebetulan masalah tes wawasan kebangsaan menjadi perbincangan publik yang cukup ramai, bahkan hingga sekarang ini. Tulisan Juneman bisa menjadi alat advokasi karena kebetulan ia dosen di Universitas Bina Nusantara dan peneliti tentang kebijakan publik.
Nasehat Leila Ch Budiman, yang seorang psikolog, bahwa penulis yang sekarang terkenal pun dulunya bukan apa-apa! Mereka pun pernah cemas dan takut ketika pertama kali menyerahkan naskah tulisannya. Mereka pun pernah kecewa dan dongkol karena tulisannya ditolak.
Tetapi menulis, seperti kemampuan lainnya memerlukan ketekunan dan banyak latihan. Tulisan harus dapat mengikat perhatian pembaca. Gaya bahasa dan cara penyajiannya sangat membantu kesegaran tulisan. Slamet Suseno misalnya, dapat membuat kehidupan ikan dan udang yang kurang menarik menjadi “drama Romeo dan Juliet”. Dan Gunawan Muhammad dengan gaya puitisnya dapat merangkai kata yang jernih langsung menukik hati.
Nah segera ikuti jejak Juneman Abraham. Ikuti pelatihan menulis opini untuk media masa yang diselenggarakan oleh Visi integritas. Karena di dalam pelatihan ini Anda akan dibimbing dengan menggunakan kurikulum yang komprehensif dan telah disesuikan dengan kebutuhan Anda. Jangan sampai ketinggalan segera cari tahu di sini… Wujudkan mimpi Anda!